Peradaban Kuno
Legenda sejarah peradaban Manusia
Advertisements
Sejarah Tulisan – Dari Piktograf hingga Alphabet
Sejarah Tulisan – Dari Piktograf hingga Alphabet
Ilustrasi sejarah tulisan
Sejarah tulisan ternyata telah terentang sepanjang ribuan tahun. Mula-mula, muncul tulisan dalam bentuk gambar. Bangsa-bangsa kuno yang berperadaban tinggi, seperti bangsa Mesir kuno dan bangsa Maya juga mengenal tulisan yang disebut hieroglif. Saat ini, hampir semua orang di dunia bisa menulis. Orang dapat menuangkan gagasan di atas kertas atau surat elektronik dengan tulisan. Dalam bahasa Inggris, Spanyol, Indonesia, dan banyak bahasa yang lain, huruf, angka, dan tanda baca digunakan untuk menulis. Akan tetapi, sistem ini tidak selalu digunakan dalam tulisan.
Piktograf
Manusia pertama yang mengenal tulisan tidak menggunakan huruf, kata-kata, dan tanda baca dalam tulisan mereka. Ribuan tahun yang lalu, mereka “menulis” dengan membuat gambar yang saat ini disebut piktograf. Para pakar mengatakan piktograf tersebut digunakan untuk menyampaikan informasi kepada orang lain.
Kata “piktograf” diturunkan dari kata dalam bahasa Inggris “pictograph”. Akar kata “pictograph” adalah “pict” dan “graph”. “Pict” merupakan kata dalam bahasa Latin untuk picture (gambar). Sementara “graph” merupakan kata dalam bahasa Yunani yang artinya tulisan. Piktograf merupakan simbol. Kadang-kadang piktograf mewakili keseluruhan kata, tetapi kadang-kadang hanya mewakili suku-suku kata, atau bagian-bagian kata. Ribuan tahun lalu, bangsa Sumeria kuno menemukan salah satu bentuk piktograf. Dalam bahasa Sumeria kuno, ti berarti “panah”. Ti (atau til) juga berarti “kehidupan”. Karena itu, orang Sumeria menggunakan simbol panah untuk kedua kata tersebut.
Hieroglif
Ribuan tahun lalu, bangsa Mesir kuno juga menemukan cara penulisan mereka sendiri yang disebut hieroglif. Mereka kadang-kadang menempatkan dua atau lebih gambar untuk “menuliskan” sebuah kata. Selama bertahun-tahun, tidak ada orang yang dapat membaca hieroglif bangsa Mesir kuno. Kemudian, pada 1822, seorang berkebangsaan Prancis bernama Jean-François Champollion mulai menyingkap makna hieroglif. dia bekerja dengan tekun selama bertahun-tahun, dan akhirnya dia berhasil menerjemahkannya.
Ternyata, sebuah hieroglif kadang-kadang merupakan sebuah kata. Akan tetapi, ada juga hieroglif yang hanya mewakili suatu bunyi. Hieroglif kadang juga dikombinasikan untuk membentuk sebuah kata. Bangsa Maya kuno di Meksiko juga menggunakan hieroglif. Beberapa hieroglif Maya mewakili keseluruhan kata. Beberapa yang lain mewakili bunyi atau suku kata.
Penulisan dengan Alfabet
Saat ini, sebagian besar sistem penulisan menggunakan alfabet. Alfabet adalah daftar sejumlah huruf yang digunakan untuk menulis dalam sebuah bahasa. Tidak semua bahasa menggunakan huruf yang sama. Misalnya, alfabet bahasa Spanyol memiliki huruf ñ. Alfabet bahasa Inggris tidak memiliki huruf ini.
Alih-alih, dalam bahasa Inggris digunakan dua huruf untuk membentuk ñ: n dan y, seperti dalam kata canyon. Jumlah huruf dalam alfabet setiap bahasa berbeda-beda. Alfabet bahasa Inggris, juga bahasa Indonesia, memiliki dua puluh enam huruf. Alfabet Spanyol memiliki dua puluh tujuh huruf. Alfabet Rusia memiliki tiga puluh tiga huruf. Sementara alfabet Korea memiliki dua puluh empat huruf.
Fakta pada Sejarah Penulisan
Penulisan: Sejarah tulisan ini merangka kembali kpadae sistem penulisan yang berkembang di Zaman Perunggu Awal (alm 4 milenium SM) dari Neolitik proto-menulis. Evolusi tulisan dikatakan telah berevolusi dari proto-menulis yang berarti pesan bergambar / simbol / coretan yang tidak bisa dimaknai. Untuk bisa membuatnya mudah kita akan mengklasifikasikan evolusi menulis ke dalam sub-kategori berikut :
- Simbol
- Gua Lukisan
- Petroglyphs / Rock ukiran
- Berbagai piktogram
- Ideogram
- Penulisan
Penjelasan.
- Simbol: Simbol dikembangkan sebagai alat komunikasi yang tidak hanya memastikan pemahaman yang lebih baik tetapi juga meningkatkan usia dan panjang dari pesan itu sendiri. Simbol bahkan masih menjadi bagian inheren dalam hidup manusia hingga saat ini. Simbol secara khusus juga di pelajari dalam ilmu mengenai tanda dan simbol, baik yang iconik, maupun dalam bentuk struktur. Misalkan teori signifikasi tentang penanda dan petanda dari Rolland Barthes.
- Gua Lukisan: lukisan gua Paleolitik, yang merupakan jenis seni batu adalah simbol tertua. Homo sapiens ‘pertama retak di mengkomunikasikan informasi sedang melukis. Lukisan gua tertua yang diketahui adalah bahwa dari Gua Chauvet terhitung tanggal pastinya kembali ke 30.000 SM. Lukisan gua awal ini memastikan adanya semacam peradaban yang evolutif dari cara manusia berkomunikasi dengan sesamanya.
- Petroglyphs: Petroglyphs hanyalah ukiran batu. Ini Petroglyphs merujuk tanggal nya kembali pada 10.000 SM, ketika-Homo sapiens telah diketahui telah mengakuisisi seni ukiran dengan membuat sayatan atau ukiran pada permukaan batu. Ada kasus dari ukiran kayu dan bahkan tato di seluruh badan.
- Berbagai piktogram: pictographs adalah langkah berikutnya dalam evolusi menulis. Salah satu fitur menonjol yang memisahkan petroglyphs dari pictograms adalah bahwa petroglyphs hanya menggambarkan satu aktivitas, tetapi pictograms menceritakan sebuah cerita tentang acara tersebut dan karenanya dapat digunakan untuk menyampaikan kronologi beberapa peristiwa. Berbagai piktogram telah terlihat dalam berbagai sejarah kebudayaan kuno sejak sekitar 9000 SM, piktogram memperlihatkan ciri konsisten dalam rangka menjelaskan banyak hal. Para pictograms memberi jalan untuk evolusi Cuneiform script, yang dianggap sebagai bentuk paling awal dari ekspresi tertulis.
- Ideogram: ideogram adalah suatu versi lanjutan dari piktogram tersebut. Ini adalah simbol visual atau grafis yang mewakili ide. Beberapa komunitas di seluruh dunia datang dengan ideogram bervariasi untuk mewakili ide-ide sebanyak mungkin, namun, seperti ide-ide seperti ekspresi emosi bersifat universal di alam, sehingga adalah ideogram banyak mengungkap ciri manusia dengan ekspresina di masa itu. Ideogram adalah sumber awal untuk sebagian besar sistem penulisan logographic seperti script di Cina. Karena bahasa di bentuk dari penggambaran ide ide, tentang bagaimana sifat garis, tentang bagaimana keterwakilan manusia dalam tulisan.
- Penemuan sistem penulisan pertama seharusnya identik dengan awal Zaman Perunggu di Neolitik akhir milenium ke-4-an SM. Sistem penulisan pertama konon diciptakan pada rezim Sumeria selama abad 20 SM atau 21, pada milenium ke-3-an berkembang menjadi script paku runcing kuno. Sistem ini sudah baku, bahkan memuat adanya gagasan penuh tentang hukum yang di terapkan di masa itu.
- Perkembangan Mesir hieroglif juga analog dengan script Mesopotamia. Sistem proto-simbol hieroglif Mesir berkembang menjadi hieroglif kuno oleh 3200 SM dan melek lebih luas oleh milenium ketiga pertengahan, yang saat Teks Piramida. Script Indus dikembangkan selama milenium ketiga, baik sebagai bentuk proto-menulis, atau modus kuno menulis. Script Cina dikatakan berasal independen di sekitar abad 16 SM.
- Alphabet: Orang Mesir adalah yang pertama untuk datang dengan sistem abjad sekitar 2700 SM yang terdiri dari 22 hieroglif. Setiap tulisan rahasia dimulai dengan konsonan tunggal bahasa mereka, ditambah vokal (vokal atau tidak) yang harus diberikan oleh pembicara. Pada awalnya, mesin terbang digunakan sebagai panduan untuk pengucapan Logogram, untuk menandai intonasi tata bahasa dan untuk merekam nama-nama asing. Script ini diteruskan kepada peradaban lain dan terinspirasi sistem alfabet yang berbeda seperti huruf Fenisia, script bahasa Arab, Ibrani, abjad Latin, huruf miring, huruf Glagolitic atau huruf Cyrillic.
Dari sinilah lantas manusia setia dengan alphabet. Manusia setia dengan penggambaran tata letak kata dan huruf, yang semakin padat semakin baik, semakin memiliki tanda penurunan semakin rumit, tapi juga semakin menyingkat banyak hal. Dari bahasa muncul dan bertahan pengetahuan dan keunggulan suatu bangsa. Sejarah tulisan, memang sejarah tentang keunggulan.
Advertisements
Peradaban Asia Afrika
Peradaban Asia Afrika dikenal sebagai awal mulanya manusia hidup dan bertingkah laku layaknya manusia modern.
Sebagai peradaban tertua yang pernah dikenal, amatlah layak kita mengenal dan memahami bagaimana kehidupan mereka saat itu.
Para ahli sejarah mencatat pusat peradaban Asia Afrika yang tersebar di Benua Asia Afrika. Yaitu, peradaban di Lembah Sungai Indus dan Gangga (India), Lembah Sungai Kuning (Cina), Lembah Sungai Eufrat dan Tigris (Mesopotamia), dan Lembah Sungai Nil (Mesir). Peradaban di sekitar sungai-sungai besar tersebut menjadi peradaban awal umat manusia.
Berbicara tentang peradaban manusia di zaman kuno pasti akan menjadi sebuah bahasan yang menarik.
Jika dilihat, semua peradaban tersebut bermula dari sungai sebagai pusat mereka membangun kehidupan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peradaban-peradaban tertua di dunia adalah jenis peradaban sungai. Termasuk di dalamnya adalah peradaban Asia Afrika.
Berbicara tentang peradaban manusia di zaman kuno pasti akan menjadi sebuah bahasan yang menarik. Salah satunya peradaban Asia Afrika. Dengan mengetahui cerita tersebut, setidaknya kita bisa membayangkan bagaimana kehidupan masyarakat yang hidup di zaman dulu.
Dari peradaban-peradaban tersebut, seperti peradaban Asia Afrika, peradaban Cina Kuno juga banyak meninggalkan berbagai penemuan yang berguna bagi masyarakat yang hidup di zaman sekarang. Penemuan tersebut biasanya meliputi bidang-bidang seperti bidang pertanian, atau persenjataan.
Peradaban Lembah Sungai Indus dan Gangga
Peradaban Lembah Sungai Nil
Peradaban Asia Afrika yang terakhir dimiliki oleh peradaban di Lembah Sungai Nil. Sungai Nil terletak di Mesir. Pada Mesir Kuno dikenal juga dengan nama Egypt. Daerah ini jadi pusat tumbuh kembangnya peradaban dunia karena dialiri Sungai Nil, Afrika Utara.
Lumpur yang dibawa Sungai Nil tiap tahunnya memberikan berkah bagi masyarakat sekitar sungai sehingga melahirkan peradaban Mesir Kuno. Peradaban Asia Afrika dari Mesir ini diyakini dimulai sejak 3500 SM sampai 343 SM.
Jean Francois Champollion (1800 M) dari Perancis adalah ahli yang berhasil membaca bukti tertulis mengenai awal mula peradaban Mesir Kuno. Peradaban yang memiliki masa keberlangsungan begitu lama.
Adapun kota-kota besar Mesir Kuno sebagian besar terletak di daerah delta Sungai Nil, berhadapan langsung dengan Laut Tengah. Sebut saja Kota Kairo, Iskandaria (Alexandria), Abusir, dan Rosetta. Kota-kota ini hingga sekarang masih menyisakan bangunan-bangunan megah pada masa kejayaan Mesir Kuno.
Salah satunya adalah Piramid di Ginza yang begitu melegenda. Pada akhirnya, cerita tentang peradaban Asia Afrika menjadi sebuah peradaban yang melahirkan banyak peradaban-peradaban baru.
Peradaban Asia Afrika tidak lepas dari cerita masa lalu yang dimiliki oleh sungai-sungai besar di dua benua itu. Daerah sekitar Sungai Indus dan Gangga telah lama dikenal dengan kesuburan tanahnya.
Hal inilah yang menarik beberapa bangsa untuk mendiami daerah tersebut, yaitu bangsa Dravida dan Arya (Indo German) sejak sebelum 2000 SM. Melalui dua bangsa ini, lahirlah peradaban Hindu dan Budha.
Kedua agama tersebut menjadi sumber inspirasi munculnya beberapa kerajaan terkemuka. Salah satunya adalah Kerajaan Gupta yang didirikan oleh Raja Candragupta I (320-330 M).
Ia menetap di Kota Ayodhia sebagai ibu kota kerajaan dan mengambil lembah Sungai Gangga sebagai pusat pemerintahan. Kerajaan menjadi sebuah sistem pemerintahan yang wajar di peradaban Asia Afrika.
Sungai Indus dan Gangga menjadi bagian yang takterpisahkan dari sejarah peradaban Asia Afrika. Sungai Indus sendiri terletak di antara Cina dan India.
Tepatnya sebelah utara berbatasan dengan Cina dan Gunung Himalaya. Bagian selatan berbatasan dengan Srilanka dan Samudera Indonesia. Sebelah barat dengan Pakistan serta sebelah timur berbatasan dengan Myanmar dan Bangladesh.
Sebagai salah satu tempat munculnya peradaban tertua (awal) di dunia, khususnya di Asia, daratan (jazirah) India bagian utara memang jadi “lahan subur”.
Setiap kota yang dilalui oleh Sungai Indus (Shindu) dan Gangga dipadati penduduknya dengan tingkat kesejahteraan yang terbilang tinggi. Kondisi ini yang memungkinkan munculnya peradaban tingkat dunia di wilayah tersebut.
Peradaban Asia Afrika pun menajdi sebuah peradaban yang sempurna. Pusat peradaban Asia Afrika di Lembah Sungai Indus dan Gangga terletak di kota Mohenjodaro dan Harappa.
Dan penduduknya dikenal dengan sebutan Bangsa Dravida. Peradaban masyarakat yang tinggal di Mohenjodaro dan Harappa ini sudah terbilang sangat maju. Pembangunan dilakukan atas dasar perencanaan, rumah-rumah sudah terbuat dari batu bata, sudah terdapat jalan raya yang bagus dan saluran air yang juga bagus.
Sistem kasta atau strata sosial juga mulai dikenal pada peradaban Asia Afrika di Lembah sungai ini. Sistem kasta yang dikenal yaitu kasta Brahmana yang berasal dari kaum pendeta, kasta Ksatria yang berasal dari kaum raja dan tentara, kasta Waisya yang berasal dari kaum petani dan pengusaha, serta kasta terakhir yaitu kasta Sudra yang berasal dari kaum buruh atau petani.
Peradaban Lembah Sungai Kuning
Peradaban Asia Afrika juga terjadi di kawasan Lembah Sungai Kuning. Menurut catatan sejarah, peradaban Cina dimulai dari muara Sungai Kuning (Hwang Ho).
Penduduknya disebut Chung Hwa (warga negara-negara tengah) sehingga daerah itu dikenal dengan nama Chung Kuo (negara tengah).
Dimulai dari tempat ini, kebudayaan Cina berdiaspora atau tumbuh kembang.
Di Lembah Sungai Kuning yang subur, pada 2500 SM, tumbuh peradaban manusia yang didominasi oleh bangsa Han. Bangsa tersebut merupakan campuran ras Mongoloid dengan ras Kaukasoid.
Mengembangkan kebudayaan yang berbasiskan peralatan dari perunggu. Sistem sosial juga telah tertata dengan baik walaupun masyarakatnya belum mengenal aksara. Mereka adalah para pelaku peradaban Asia Afrika yang juga takkalah terkenal.
Dari bangsa Han, peradaban Cina berkembang hingga mencapai puncak kejayaan dengan munculnya dinasti-dinasti besar di Cina hingga ratusan abad kemudian.
Dari bangsa Han ini jugalah, peradaban Asia Afrika meninggalkan berbagai warisan bermanfaat bagi dunia, seperti sistem pemerintahan, sistem pertanian dan perdagangan, aksara, kepercayaan, teknologi, kalender, filsafat, dan sastra.
Peradaban Asia Afrika yang ada di sekitaran Sungai Kuning ini “bermarkas” di daerah pegunungan Kwen Lun yang terletak di Tibet. Kemudian meluas hingga pegunungan Cina Utara. Peradaban ini juga dekat dengan Sungai Yang Tse Kiang yang hulunya terletak di Pegunungan Kwen Lun tersebut.
Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris
Peradaban Asia Afrika memang berbicara tentang banyak peradaban yang terjadi di dua benua tersebut, Asia dan Afrika. Takheran jika peradaban ini “melibatkan” banyak cerita peradaban di dalamnya. Satu lagi peradaban yang menjadi “saksi” dari majunya peradaban Asia Afrika adalah peradaban di Sungai Eufrat dan Tigris.
Sungai Eufrat dan Tigris terletak di wilayah Mesopotamia (negara Irak sekarang). Mesopotamia berasal dari kata mesos yang artinya ‘tengah’ danpotamos yang artinya ‘sungai’. Kata ini diambil dari bahasa Yunani. Mesopotamia adalah peradaban berbasis pertanian dengan sistem irigasi yang tertata rapi. Sebuah peninggalan peradaban Asia Afrika yang luar biasa.
Sumeria dan Semit tercatat sebagai bangsa yang pertama kali membangun peradabannya di lembah Sungai Eufrat dan Tigris. Bangsa ini dikenal melahirkan banyak nabi dalam kitab suci agama samawi (Yahudi, Nasrani, dan Islam). Tak heran jika banyak ahli sejarah yang beranggapan bahwa kawasan Mesopotamia merupakan awal mula kehidupan manusia beradab. Bahwa dari peradaban Asia Afrika inilah hadir manusia-manusia pintar yang menjadi cikal bakal manusia lainnya.
Kegemilangan Mesopotamia kemudian berlanjut dengan munculnya peradaban-peradaban besar yang berkuasa hingga ratusan tahun. Yaitu, peradaban Sumeria, Akkadia, Babylonia, dan Assyria. Keempat peradaban akbar ini banyak meninggalkan kebudayaan bagi dunia, seperti sistem kepercayaan, hukum, ilmu pengetahuan, dan tulisan. Peradaban-peradaban baru mulai muncul dari peradaban Asia Afrika ini.
The Great Wall
Bukti Kebesaran Peradaban Kuno di Cina
The Jinshanling Great Wall
Up to the Lesser Jinshan Tower
The wild, ruined wall
A true wonder of the world
The Greater Jinshan Tower
Window on the wall
Defending the empire
One of the easier sections
A 70-degree climb
Scaling the ruins
A trail of watchtowers
Zhou Qin leading the way
Looking back
Taking it slow
China’s stone dragon
Villagers on a break
View from the final tower
At Simatai, the wall continues along a narrow, jagged ridge
Solitude
sumber foto : notesplusultra.wordpress
ATLANTIS KOTA YANG TENGGELAM
Atalantis, atau Atlantika (dalam Kebudayaan Yunani disebut juga pulau Atlas) adalah pulau legendaris yang pertama kali disebut oleh Plato dalam buku Timaeus dan Critias. Dalam catatannya, Plato menulis bahwa Atlantis terhampar “di seberang pilar-pilar Herkules”, dan memiliki angkatan laut yang menaklukkan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam samudra “hanya dalam waktu satu hari satu malam”.
Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos yang dibuat oleh Plato untuk mengilustrasikan teori politik. Meskipun fungsi cerita Atlantis terlihat jelas oleh kebanyakan ahli, mereka memperdebatkan apakah dan seberapa banyak catatan Plato diilhami oleh tradisi yang lebih tua. Beberapa ahli mengatakan bahwa Plato menggambarkan kejadian yang telah berlalu, seperti letusan Thera atau perang Troya, sementara lainnya menyatakan bahwa ia terinspirasi dari peristiwa kontemporer seperti hancurnya Helike tahun 373 SM atau gagalnya invasi Athena ke Sisilia tahun 415-413 SM.
Masyarakat sering membicarakan keberadaan Atlantis selama Era Klasik, namun umumnya tidak mempercayainya dan terkadang menjadikannya bahan lelucon. Kisah Atlantis kurang diketahui pada Abad Pertengahan, namun, pada era modern, cerita mengenai Atlantis ditemukan kembali.
Sejarah Asal Usul Atlantis
Legenda yang berkisah tentang “Atlantis”, pertama kali ditemui dalam karangan filsafat Yunani kuno: Dua buah catatan dialog Plato (427-347 SM) yakni: buku Critias dan Timaeus.
Pada buku Timaeus, Plato berkisah: Di hadapan “Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.
Penyelidikan Arkeolog
Dalam legenda, yang mendirikan kerajaan Atlantis adalah dewa laut Poseidon. Di atas sebuah pulau, ada seorang gadis muda yang kedua orang tuanya meninggal, Poseidon memperistri gadis muda itu dan melahirkan lima anak kembar, kemudian Poseidon membagi keseluruhan pulau menjadi 10 wilayah, masing-masing diserahkan pada 10 anak untuk menguasai, dan anak sulung ditunjuk sebagai penguasa tertinggi. Karena anak sulung lelaki ini bernama Atlan, oleh karenanya menyebut nama negeri tersebut sebagai kerajaan “Atlantis”.
Satu bagian dalam dialog buku Critias, tercatat kisah Atlantis yang dikisahkan oleh adik sepupu Critias. Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates, tiga kali ia menekankan keberadaan Atlantis dalam dialog. Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang penyair Yunani bernama Solon ( 639-559 SM). Solon adalah yang paling bijaksana di antara 7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis. Catatan dalam dialog, secara garis besar seperti berikut ini:
“Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya: istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertakhtakan emas, cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat, tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang.”
Penyelidikan Arkeolog
Menurut perhitungan versi Plato waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang lebih 11.150 tahun yang silam. Plato pernah beberapa kali mengatakan, keadaan kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama sekali bukan rekaannya sendiri. Plato bahkan pergi ke Mesir minta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika membicarakan tentang kerajaan Atlantis juga menekankan, karena hal itu adalah nyata, nilainya jauh lebih kuat dibanding kisah yang direkayasa.
Jika semua yang diutarakan Plato memang benar-benar nyata, maka sejak 12.000 tahun silam, manusia sudah menciptakan peradaban. Namun di manakah kerajaan Atlantis itu? Sejak ribuan tahun silam orang-orang menaruh minat yang sangat besar terhadap hal ini. Hingga abad ke-20 sejak tahun 1960-an, laut Bermuda yang terletak di bagian barat Samudera Atlantik, di kepulauan Bahama, dan laut di sekitar kepulauan Florida pernah berturut-turut diketemukan keajaiban yang menggemparkan dunia.
Suatu hari di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar Samudera Atlantik di gugusan Pulau Bahama, laut tenang dan bening bagaikan kaca yang terang, tembus pandang hingga ke dasar laut. Beberapa penyelam dalam perjalanan kembali ke kepulauan Bimini, tiba-tiba ada yang menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah jalan besar! Beberapa penyelam secara bersamaan terjun ke bawah, ternyata memang ada sebuah jalan besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah sebuah jalan besar yang dibangun dengan menggunakan batu persegi panjang dan poligon, besar kecilnya batu dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi, konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan jalan posnya kerajaan Atlantis?
Awal tahun ’70-an, sekelompok peneliti telah tiba di sekitar kepulauan Yasuel, Samudera Atlantik. Mereka telah mengambil inti karang dengan mengebor pada kedalaman 800 meter di dasar laut, atas ungkapan ilmiah, tempat itu memang benar-benar sebuah daratan pada 12.000 tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas dasar teknologi ilmu pengetahuan, begitu mirip seperti yang dilukiskan Plato! Namun, apakah di sini tempat tenggelamnya kerajaan Atlantis?
Tahun 1974, sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8 lembar foto yang jika disarikan membentuk sebuah bangunan kuno mahakarya manusia! Apakah ini dibangun oleh orang Atlantis?
Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis dengan peranti instrumen yang sangat canggih menemukan piramida di dasar laut “segitiga maut” laut Bermuda. Panjang piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang lebih 200 meter, puncak piramida dengan permukaan samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar dibanding piramida Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut dengan kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang.
Piramida besar ini, apakah dibangun oleh orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan Atlan pernah menaklukkan Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida ke Mesir? Benua Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau berasal dari kerajaan Atlantis?
Tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah areal laut “segitiga maut”. Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua, ada dataran, jalan besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang aduan (binatang), kuil, bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan: “Mutlak percaya, yang kami temukan adalah Benua Atlantik! Sama persis seperti yang dilukiskan Plato!” Benarkah itu?
Yang disayangkan, piramida dasar laut segitiga Bermuda, berhasil diselidiki dari atas permukaan laut dengan menggunakan instrumen canggih, hingga kini belum ada seorang pun ilmuwan dapat memastikan apakah sebuah bangunan yang benar-benar dibangun oleh tenaga manusia, sebab mungkin saja sebuah puncak gunung bawah air yang berbentuk limas.
Foto peninggalan bangunan kuno di dasar laut yang diambil tim ekspedisi Rusia, juga tidak dapat membuktikan di sana adalah bekas tempat kerajaan Atlantis. Setelah itu ada tim ekspedisi menyelam ke dasar samudera jalan batu di dasar lautan Atlantik Pulau Bimini, mengambil sampel “jalan batu” dan dilakukan penelitian laboratorium serta dianalisa. Hasilnya menunjukkan, bahwa jalan batu ini umurnya belum mencapai 10.000 tahun. Jika jalan ini dibuat oleh bangsa kerajaan Atlantis, setidak-tidaknya tidak kurang dari 10.000 tahun. Mengenai foto yang ditunjukkan kedua kelasi Norwegia itu, hingga kini pun tidak dapat membuktikan apa-apa.
Beberapa Perkiraan Lokasi
Tahun 1882 seorang peneliti yang bernama Ignatius L. Donnelly menerbitkan karya yang berjudul Atlantis: The Antediluvian World. Dalam karyanya ini Donelly mengulas tentang keberadaan Atlantis berdasarkan teori Plato. Selain itu ia menegaskan adanya hubungan antara Atlantis dan Aztlan (tempat tinggal nenek moyang suku Aztek). Ia mengklaim bahwa suku Aztek menunjuk ke timur Karibia sebagai bekas lokasi Aztlan.
Mediterania
Setelah era Donelly muncul lebih banyak lagi teori-teori tentang kemungkinan lokasi Atlantis yang justru tidak menunjuk langsung ke lokasi Atlantis yang sebenarnya. Hal ini terjadi karena para pengusung teori-teori tersebut membandingkan karakteristik- karakteristik suatu lokasi yang dianggap mempunyai kesamaan dengan karakteristik Atlantis (seperti: keadaan air, bencana besar yang menyebabkan kehancuran dan periode waktu/masa yang relevan). Namun sayang, tidak ada satu pun yang berhasil dibuktikan sebagai lokasi Atlantis yang sesungguhnya.
Mediterania
Setelah era Donelly muncul lebih banyak lagi teori-teori tentang kemungkinan lokasi Atlantis yang justru tidak menunjuk langsung ke lokasi Atlantis yang sebenarnya. Hal ini terjadi karena para pengusung teori-teori tersebut membandingkan karakteristik- karakteristik suatu lokasi yang dianggap mempunyai kesamaan dengan karakteristik Atlantis (seperti: keadaan air, bencana besar yang menyebabkan kehancuran dan periode waktu/masa yang relevan). Namun sayang, tidak ada satu pun yang berhasil dibuktikan sebagai lokasi Atlantis yang sesungguhnya.
Lokasi-lokasi yang disebut-sebut memiliki kesamaan karakteristik dengan Atlantis di antaranya adalah sebuah lokasi di dekat Laut Mediterania yang terdiri dari pulau-pulau Sardinia, Creta and Santorini, Siprus, Malta, dan Ponza; sejumlah kota seperti Troy, Tartessos, dan Tantalus (propinsi Manisa, Turki); Kepulauan Canary; Daratan Sinai atau Kanaan di Israel; dan wilayah Pharos di Mesir. Letusan Thera besar pada abad ke-17 atau ke-16 SM yang menyebabkan tsunami besar diduga para ahli menghancurkan peradaban Minoa di sekitar pulau Kreta yang semakin meningkatkan kepercayaan bahwa bencana ini mungkin merupakan bencana yang menghancurkan Atlantis.
Di luar Kawasan Mediterania
Sementara lokasi-lokasi lain di luar Mediterania yang diperkirakan sebagai Atlantis bervariasi mulai dari daratan Andalusia, Antartika, di bawah Segitiga Bermuda, Laut Karibia, Laut Hitam, Laut Azov, Swedia, dan Irlandia.
Beberapa wilayah di Samudra Pasifik dan Hindia juga telah diusulkan, termasuk Indonesia, Malaysia atau keduanya (Sundaland), selain itu ada kisah tentang benua “Kumari Kandam” yang hilang di India yang dihubung-hubungkan dengan Atlantis. Kuba dan Bahama termasuk pula yang pernah disebut-sebut sebagai Atlantis. Bahkan ada yang memercayai wilayah Atlantis terbentang dari Spanyol hingga ke kawasan Amerika Tengah. Teori yang lain menyebut Filipina karena di negara ini terdapat sisa-sisa gunung berapi yang mirip dengan gunung berapinya Atlantis.
Atlantis dan Nazi
Konsep Atlantis sempat menarik perhatian para teoris Nazi. Pada tahun 1938, Komandan pasukan SS Nazi, Heinrich Himmler, mengorganisir pencarian di Tibet untuk menemukan sisa bangsa Atlantis putih. Menurut Julius Evola (Revolt Against the Modern World, 1934), bangsa Atlantis adalah manusia super (Übermensch) Hyperborea—Nordik yang berasal dari Kutub Utara. Alfred Rosenberg (The Myth of the Twentieth Century, 1930) juga mengemukakan teori tentang kepala ras “Nordik-Atlantis” atau “Arya-Nordik”.
Atlantis itu Indonesia?
Yang lebih menghebohkan lagi adalah penelitian yang dilakukan oleh Aryso Santos, seorang ilmuwan asal Brazil. Santos menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang ini disebut Indonesia. Dalam penelitiannya selama 30 tahun yang ditulis dalam sebuah buku Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization, dia menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
Santos menetapkan bahwa pada masa lalu Atlantis itu merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Sedangkan menurut Plato Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene). Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru/Sumeru/Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Samosir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.
Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.
Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu.
Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.
Sayangnya, teori mengenai Atlantis adalah Indonesia banyak disanggah dan dibantah oleh para ahli dan karenanya teori ini masih dianggap lemah dan butuh penelitian lebih lanjut.
Atlantis dalam seni, sastra dan budaya
Legenda Atlantis telah banyak dimunculkan dalam buku, film, serial televisi, permainan video, lagu dan karya lainnya. Contoh Atlantis dalam film adalah serial televisi Stargate Atlantis dan film animasi Disney Atlantis: The Lost Empire. Permainan video pertama Tomb Raider menampilkan Atlantis sebagai basis cerita dan lokasi untuk akhir cerita.
Legenda Atlantis telah banyak dimunculkan dalam buku, film, serial televisi, permainan video, lagu dan karya lainnya. Contoh Atlantis dalam film adalah serial televisi Stargate Atlantis dan film animasi Disney Atlantis: The Lost Empire. Permainan video pertama Tomb Raider menampilkan Atlantis sebagai basis cerita dan lokasi untuk akhir cerita.
Ada atau Tiada?
Di masa depan, tidak tertutup kemungkinan akan muncul lagi teori-teori Atlantis yang baru dan dengan demikian tentu saja lokasi-lokasi yang disarankan akan lebih bervariasi. Dalam dunia ilmu pengetahuan sebuah teori baru pasti akan disanggah oleh teori lainnya. Nah, melihat semakin rumitnya perdebatan tentang Atlantis ini mungkin akan muncul sebuah pertanyaan: Atlantis itu (sebenarnya) Ada atau Tiada? Menurut anda, bagaimana?
Peradaban Dunia Yang Lenyap dengan Misterius
Sepanjang sejarah kita, peradaban – peradaban kuno banyak yang lenyap oleh kematian , dihapuskan oleh bencana alam atau invasi. Tetapi ada beberapa peradaban masyarakat yang hilang yang telah membuat para peneliti benar-benar bingung:
10. Puebloans Olmec
Salah satu masyarakat Mesoamerika pertama, Olmec mendiami dataran rendah tropis di selatan tengah Meksiko .
Tanda-tanda pertama dari Olmec sekitar 1400 SM di kota San Lorenzo, penyelesaian Olmec utama yang didukung oleh dua pusat lainnya, Tenochtitlan dan Potrero Nuevo.
Peradaban Olmec adalah master pembangun dengan masing-masing situs utama mengandung pengadilan seremonial, gundukan rumah, piramida kerucut besar dan monumen batu termasuk kepala kolosal yang menjadikan peradaban mereka sangat dikenal.
peradaban Olmec sangat bergantung pada perdagangan, baik antar wilayah Olmec yang berbeda dan dengan masyarakat Mesoamerika lainnya.
Karena mereka salah satu kebudayaan Mesoamerika paling awal dan paling maju pada saat itu, mereka sering dianggap sebagai budaya ibu dari berbagai budaya Mesoamerika lainnya.
Mengapa Peradaban ini Lenyap?
Sekitar 400 SM sebelah timur separo wilayah Olmec mulai tak berpenghuni -mungkin karena perubahan lingkungan. Mereka mungkin juga mengungsi setelah aktivitas gunung berapi di daerah tersebut. Teori populer lain adalah bahwa mereka diserang, tetapi tidak ada yang tahu siapa penjajah yang mungkin menginvasi Bangsa olmec.
9. Puebloans Nabatean
Para Nabatean adalah budaya Semitik yang dihuni bagian dari Yordania, Kanaan dan Arab dari sekitar abad keenam SM. Mereka paling banyak dikenal sebagai pembangun kota Petra, yang menjadi pusat kota mereka.
Petra adalah kota yang mengesankan dipahat dari sisi tebing dengan mahkota permata yang menjadi Khazneh, atau harta karun, sebuah bangunan yang diilhami gedung Yunani raksasa.
Kekayaan Nabatean ‘diperoleh dengan menjadi jaringan pusat perdagangan yang kompleks, di mana mereka memperdagangkan gading, sutra, rempah-rempah, logam mulia, permata, kemenyan, gula parfum dan obat-obatan.
Karena luasnya rute perdagangan, budaya Nabatean sangat dipengaruhi oleh Helenistik Yunani, Roma, Arabia dan Asyur. Tidak seperti masyarakat lain waktu mereka, tidak ada perbudakan di Nabatean dan setiap anggota masyarakat memberikan kontribusi dalam tugas-tugas kerja.
Mengapa Peradaban ini Lenyap?
Selama abad ke keempat, Petra ditinggalkan Nabataen dan tidak ada yang benar-benar tahu mengapa.
bukti arkeologi membuktikan bahwa eksodus mereka adalah salah satu yang terorganisir yang tidak terburu-buru, yang membawa kita untuk percaya bahwa mereka tidak diusir dari Petra oleh budaya lain.
Penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa ketika rute perdagangan mereka bergantung pada rute utara mereka tidak bisa lagi mempertahankan peradaban mereka dan meninggalkan Petra .
8. Kekaisaran Aksumite
Kekaisaran Aksumite dimulai pada abad pertama Masehi di tempat yang sekarang Ethiopia dan diyakini sebagai rumah dari Ratu Sheba.
Aksum merupakan pusat perdagangan utama dengan ekspor dari gading, sumber daya pertanian dan emas diperdagangkan di seluruh jaringan perdagangan Laut Merah dan selanjutnya ke Kekaisaran Romawi dan timur menuju India.
Karena itu, Aksum adalah masyarakat yang sangat kaya dan budaya Afrika pertama yang mengeluarkan mata uang sendiri, yang pada zaman kuno adalah tanda yang sangat penting. Monumen yang paling dikenal dari Aksum adalah stelae, obelisk diukir raksasa sebagai penanda kuburan raja dan bangsawan.
Awal Aksumites menyembah beberapa tuhan tapi tuhan utama mereka adlah Astar. Pada 324 M, Raja Ezana II memeluk Kristen dan sejak saat itu Aksum merupakan budaya yang sungguh-sungguh KristIAni, dan bahkan diduga rumah dari Perjanjian Tabut.
Ke mana mereka pergi?
Menurut legenda setempat, Ratu Yahudi bernama Yodit mengalahkan Kekaisaran Aksumite dan membakar gereja dan sastra.
Namun, yang lain percaya bahwa ratu selatan Bani al-Hamwiyah menyebabkan lenyapnya budaya Aksumite. teori lainnya termasuk perubahan iklim, isolasi perdagangan dan kemunduran pertanian menyebabkan kelaparan.
7. Mycenaeans
Tumbuh dari peradaban Minoan, Myceanaeans lahir sekitar tahun 1600 SM di Yunani selatan. tersebar di dua pulau dan daratan selatan, Myceaneans dibangun dan menguasai banyak kota-kota besar seperti Mycenae, Tiryns, Pylos, Athena, Thebes, Orchomenus, Iolkos dan Knossos.
Banyak mitos Yunani berpusat di sekitar Mycenae termasuk legenda Raja Agamemnon, yang memimpin pasukan Yunani selama Perang Troya. Para Myceaneans adalah kekuatan laut yang dominan dan dengan kecakapan angkatan laut mereka untuk perdagangan serta untuk militer.
Karena kurangnya sumber daya alam, bMyceaneans banyak mengimpor barang dan mengubah mereka menjadi item sellable, dan karena itu menjadi ahli pengrajin , dikenal di seluruh Aegea untuk senjata dan perhiasan yang mereka hasilkan
Mengapa Peradaban ini Lenyap?
Tidak ada yang tahu pasti, tapi satu teori adalah bahwa kerusuhan antara kelas petani dan kelas penguasa menyebabkan akhir Myceaneans. Sebab Lain diperkirakan karena gangguan pada rute perdagangan, atau faktor alam seperti gempa bumi.
Namun teori yang paling populer adalah bahwa mereka diserang oleh peradaban dari utara seperti Dorians (yang menetap di daerah tersebut setelah jatuhnya Myceaneans) atau Manusia Laut (yang pada waktu itu bermigrasi dari Balkan ke Timur Tengah ).
6. Kerajaan Khmer
Kerajaan Khmer tumbuh dari kerajaan Chenla yang sekarang Kamboja sekitar abad ke 9 Masehi dan menjadi salah satu kerajaan yang paling kuat di Asia Tenggara. kerajaan ini dikenal kebanyakan orang sebagai peradaban yang dibangun adalah Angkor ,terletak di ibukota Kamboja.
budaya Khmer yang sangat kuat dan kaya terbuka untuk beberapa sistem kepercayaan termasuk Hindu, Buddha Mahayana dan Theravada, sebagai agama resmi kekaisaran. Kekuasaan mereka juga termasuk militer yang kuat karena mereka banyak berperang melawan Annamese dan Chams.
Mengapa Peradaban ini Lenyap?
Penurunan kerajaan Khmer dapat dikaitkan dengan kombinasi dari beberapa faktor. Yang pertama adalah bahwa kerajaan itu diperintah oleh raja devarajo atau dewa, namun dengan pengenalan Buddhisme Theravada, yang mengajarkan pencerahan diri, membuat pemerintahan tertantang
Hal ini menyebabkan kurangnya keinginan untuk bekerja untuk devarajo yang mempengaruhi jumlah makanan yang diproduksi.
Selama masa pemerintahan Jayavarman VII, sebuah jaringan jalan yang rumit ini dibangun untuk memudahkan transportasi barang dan pasukan di seluruh Kekaisaran.
Tetapi beberapa ahli percaya bahwa jalan tersebut menjadi bumerang bagi mereka, sehingga memudahkan penjajah seperti Ayuthaya untuk mendapatkan akses langsung Menyerang Angkor.
5.Budaya Cucuteni-Trypillian
Di Rumania mereka adalah Cucuteni, di Ukraina mereka adalah Trypillians dan di Rusia mereka adalah Tripolie: budaya Neolitikum akhir yang berkembang antara 5500 SM dan 2750 SM.
Pada tinggi badan mereka, masyarakat Cucuteni-Trypillian membangun pemukiman Neolitik terbesar di Eropa, dengan beberapa perumahan sampai 15.000 orang. Salah satu yang terbesar misteri budaya ini adalah bahwa setiap 60 sampai 80 tahun sekali mereka akan membakar seluruh desa dan merekonstruksi ulang semuanya.
Budaya Cucuteni-Typillian adalah matriarkal, perempuan kepala rumah tangga dan juga melakukan pekerjaan pertanian dan membuat gerabah, tekstil dan pakaian. Laki-lakinya adalah pemburu, pembuat alat dan bertanggung jawab untuk merawat binatang peliharaan.
agama mereka berpusat di sekitar Dewi Ibu Yang agung yang merupakan simbol ibu dan kesuburan pertanian. Mereka juga menyembah banteng (kekuatan, kesuburan dan langit) dan Ular (keabadian dan gerakan kekal)
Mengapa Peradaban ini Lenyap?
Salah satu teori utama tentang akhir budaya Cucuteni-Trypillian adalah hipotesis Kurgan, yang menyatakan bahwa mereka ditaklukkan oleh budaya Kurgan yang suka berperang.
Namun, penemuan arkeologi yang lebih baru hal ini dikarenakan oleh perubahan iklim yang dramatis yang bisa menyebabkan kekeringan terburuk dalam sejarah Eropa- sangat berpengaruh bagi budaya yang sangat bergantung pada pertanian.
4. Clovis
Sebuah Budaya prasejarah Orang Amerika asli, budaya Clovis ada sejak 10.000 SM. Berpusat di dataran selatan dan tengah Amerika Utara mereka , penemuan arkeologi yang diakui adalah batu pecah disebut Clovis poin.
Mereka menggunakannya di ujung tombak untuk berburu binatang besar seperti mammoth dan bison dan binatang kecil seperti rusa dan kelinci. Orang-orang Clovis adalah manusia pertama di Dunia Baru dan dianggap sebagai nenek moyang dari semua budaya asli Amerika utara.
Banyak ahli percaya bahwa mereka melintasi jembatan Beringia tanah dari Siberia ke Alaska selama zaman es dan kemudian menuju ke selatan untuk menuju iklim yang lebih hangat.
Mengapa Peradaban ini Lenyap?
Ada beberapa teori di sekitar hilangnya budaya Clovis. Pertama menyatakan bahwa penurunan megafauna bersama dengan mobilitas kurang dalam budaya mereka membawa perpecahan yang membentuk kelompok-kelompok budaya baru, seperti budaya Folsom.
Teori lain adalah bahwa spesies mammoth dan lainnya menjadi punah karena perburuan yang berlebihan, meninggalkan Clovis tanpa sumber makanan yang layak.
Teori terakhir berkisar karena sebuah komet yang jatuh ke bumi di sekitar wilayah Great Lakes dan secara signifikan mempengaruhi kebudayaan Clovis.
3. Minoans
Dinamakan berdasar Raja Minos yang legendaris, Minoans dihuni apa yang sekarang konkrit sejak tahun 3000-1000 SM. Dalam mitologi Yunani, Minoa adalah tanah banteng dari Kreta dan anaknya, mahluk mitos yang tubuhnya setengah banteng setengah manusia, yang tinggal di labirin dan membunuh siapa pun yang masuk.
Pada kenyataannya, Minoans adalah peradaban pertama yang diketahui di Eropa .
Hari ini semua yang tersisa dari peradaban Minoan adalah istana mereka dan artefak2. Peradaban Minoan adalah salah satu dari organisasi sosial, seni dan perdagangan.
Awal Minoans menggunakan bahasa yang kita sebut Linear A, yang selama periode kemudian digantikan oleh Linear B, yang didasarkan pada pictographs. Tidak ada bukti dari setiap budaya militer yang ditemukan di istana Minoan dan tampaknya kekuatan mereka adalah murni kekuatan ekonomi.
Meskipun Minoans jatuh, budaya mereka diwarisi oleh Myceaneans dan kemudian diteruskan oleh Helenistik Yunani .
Ke mana mereka pergi?
Banyak ahli percaya bahwa peradaban Minoans lenyap oleh letusan gunung berapi di pulau Thera (sekarang Santorini), tetapi ada bukti bahwa mereka selamat.
Namun, letusan akan membunuh semua tanaman hidup sehingga mengarah kepada kelaparan, dan kapal mereka rusak menyebabkan penurunan ekonomi. hal lain yang juga dipercaya bahwa mereka diserang, mungkin oleh Myceaneans.
2.Peradaban Anasazi
Anasazi atau Leluhur Puebloans adalah budaya asli Amerika yang muncul di daerah 4 penjuru Amerika Serikat ( New Mexico, Arizona, Colordo, dan Utah ) sekitar 1200 SM.
Penduduk Puebloans awal adalah pemburu dan pengumpul yang tinggal di rumah-rumah lubang dangkal.Kemudian mereka mengembangkan hortikultura dan mulai pertanian jagung, kacang-kacangan dan Buncis.
Juga ditemukan di situs arkeologi Anasazi adalah tembikar hijau, keranjang dengan anyaman rumit, sandal buluh, jubah bulu kelinci, batu gerinda dan busur serta anak panah.
Dalam Pueblo II dan III era Anasazi diukir di seluruh kota keluar dari tebing di dekatnya seperti yang di Mesa Verde dan Bandelier atau mereka membangunnya di permukaan batu juga pada permukaan batu bata yang disebut Chaco Canyon.
kota ini adalah pusat dari budaya dan rakyat banyak yang terhubung satu sama lain melalui ratusan mil jalan raya.
Ke mana mereka pergi?
Sekitar 1300 M Leluhur Puebloans meninggalkan rumah tebing dan mulai pindah. Banyak ahli percaya bahwa, setelah ledakan populasi penduduk, metode pertanian yang buruk , kekeringan regional membuatnya sulit untuk menghasilkan makanan yang cukup.
Karena kurangnya makanan, Anasazi bergerak di sepanjang Rio Grande atau pada mesa Hopi, dan karena itu banyak bangsa Indian modern Pueblo percaya bahwa mereka adalah keturunan dari Peradaban Anasazi.
Penelitian terbaru membuktikan bahwa perubahan iklim tidak bisa menjelaskan penurunan dari Anasazi sendiri dan menunjukkan bahwa faktor-faktor sosial dan politik seperti konflik kekerasan menyebabkan akhir peradaban mereka.
1. Peradaban Lembah Indus
Setelah mendiami areal seluas ukuran Eropa barat di wilayah yang sekarang Pakistan dan India barat, Lembah Indus atau Peradaban Harappa berkembang 3300-1300 SM, daerah itu dihuni sejak tahun 7000 SM. Meskipun menjadi salah satu peradaban kuno terbesar, tidak banyak yang diketahui tentang peradaban Harappa, terutama karena bahasa mereka belum bisa diterjemahkan.
Kita tahu bahwa mereka membangun lebih dari seratus kota dan desa termasuk kota Harappa dan Mohenjo-Daro, masing-masing yang dibangun dengan tata letak terorganisir, dan sistem pemipaan kompleks dengan toilet dalam ruangan.
Bukti menunjukkan bahwa Harappa memiliki pemerintah bersatu dan bahwa tidak ada kelas sosial. Juga tidak ada bukti kegiatan militer sehingga kemungkinan bahwa mereka hidup dalam damai.
Mereka ahli astronom dan berpengalaman di bidang pertanian, gandum, jelai, kacang polong, melon, wijen dan kapas (menjadi peradaban pertama yang memproduksi kain katun) dan memelihara beberapa hewan termasuk sapi dan gajah.
Mengapa Peradaban ini Lenyap?
Ada beberapa teori mengenai apa yang terjadi pada peradaban Lembah Indus. Beberapa orang percaya bahwa mereka tidak bisa menerima perubahan terhadap lingkungan mereka, seperti penurunan ukuran sungai Hakra Ghaggar atau suhu yang menjadi dingin, suhu kering yang juga terjadi di seluruh Timur Tengah.
Teori lain yang populer adalah bahwa bangsa Arya menyerbu mereka sekitar 1500 SM.
No comments:
Post a Comment